Cerita Berbagi Anak Sholehku
Setiap Jumat di sekolah Hanif ada agenda Jumat Berbagi, sifat kegiatannya suka rela tidak wajib untuk berbagi. Nah, ada cerita unik dari pola pikir anakku ini. Setiap Kamis malam sebelum tidur dia selalu ingat berpesan padaku kalau dia mau berbagi, yang berarti aku harus bantu siapkan menu/jajanan untuk berbaginya. Jumat pagi lalu aku belikan satu pack Chocolatos, sejenis Coklat Wafer dan Roma Kelapa, pas ku tata semua masuk ke tas ternyata dia cek kembali isinya memastikan menu berbagi yang akan dia bagikan disukai teman-temannya. Dibukalah lagi tasnya.
"Kok semua buk? Yang ini aja, yang ini untuk di rumah, yang ini nggak usah.", kata dia setelah tahu macam menu jajanannya.
"Loh, kenapa kok malah cuma satu Nif, ini bisa berbagi untuk di TPA atau TPQ kalau Hanif nggak mau ngasih di RA."
"Nggak, ini aja buk."
"Yaudah, yang ini titip untuk bu guru ya." Sambil ku masukkan roma kelapa ke dalam tas nya lagi. Tapi lagi-lagi di keluarkan dan dia malah ngambek, akhirnya hanya bawa satu kotak jajanan saja.
Ada cerita lagi, aku berusaha membawakan bekal berbagi berupa buah atau makanan olahan rumah, bukan instan atau jajan semacam wafer coklat. Sayangnya, lagi-lagi anakku selalu mengecek dan memastikan apa yang akan di bawanya. Dia selalu khawatir kalau teman-temannya bakal nggak suka jika dibawakan makanan yang kusediakan. Akhirnya dia minta dibelikan semacam wafer begitu. Nah, Jumat beberapa minggu lalu, ternyata jajan wafer coklat tidak dibagi ke anak-anak, karena ternyata teman-teman anakku yang lain juga membawa hal serupa. Jadi bisa dibayangkan kan kalau sekelas 15 anak membawa masing-masing 1 pax jajan coklat. Hmmm.. Gak baik untuk anak-anak.
"Gimana tadi berbaginya Nif?", tanyaku di perjalanan pulang menjemput anakku.
"Bekal berbagiku kok gak dibagikan ya bu?", tanyanya heran
" Loh, iya kah? Hmmm kemungkinan karena coklat. Anak-anak tidak boleh terlalu banyak.", kataku menduga
Dan.. Benar saja saat pertemuan wali murid, hal ini dibahas bahwa jajan yang berasa coklat tidak diberikan lagi. Sekolah menyarankan agar memberikan buah atau makanan lain yang lebih menyehatkan.
Aku jadi inget, selama ini bekal berbagi anakku nggak jauh dari buah jeruk, kelengkeng, tahu, biskuit coklat, wafer, bakso, pukis, atau oleh-oleh bakpia Jogja. Pukis ini anakku selalu bilang makananya yang seperti bulan setengah lingkaran. Hahahaha
Comments
Post a Comment