JOG-DPS via Jalur Darat dan Laut

Selepas lebaran haji tahun 2019 ini, rencananya aku akan menyusul suamiku di Denpasar. Bersama anakku yang saat itu belum genap delapan bulan, ibukku, ibuk mertuaku, tante, dan anaknya, akhirnya nekat melakukan perjalanan Yogyakarta-Denpasar melalui jalur darat dan laut. Aku memilih jalur darat karena mempertimbangkan biaya, kenyamanan, dan pengalaman. Nah, menurutku pilihan yang tepat yaitu naik kereta api Jogja-Banyuwangi, lalu menyebrang dengan kapal feri, dan naik bus atau mobil sewa menuju Denpasar. Jadi total ada tiga jenis kendaraan yang akan kami naiki. Berikut ini detail pertimbangan nya ya.

Sebenarnya cukup aku dan anakku yang menyusul ke Bali, bisa naik pesawat yang cukup mahal atau bus AKAP malam yang standar. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Lalu kenapa pilih kereta api? Alasan pertama yaitu kereta memiliki ruangan yang lebih luas dibanding pesawat dan bus. Jadi kalau anakku rewel, lumayan kan bisa diajak jalan-jalan di sepanjang gerbong. Alasan kedua, ada kereta api dengan harga tiket murah yang bisa dimanfaatkan, pilihan jatuh ke KA Ekonomi Sri Tanjung (Rp94000 per September 2019). Maklum, karena aku mengajak serta keluarga jadi ya lebih baik yang murah, toh meskipun KA ekonomi tapi setelah kurasakan nyaman juga kok. KA ini membawa kami dari Stasiun Lempuyangan (DIY) menuju Stasiun Banyuwangi Baru (Jawa Timur). Alasan ketiga, menambah pengalaman naik kereta karena terakhir kali naik kereta jarak jauh itu ke Bandung waktu piknik kantor dulu. Oh ya, karena membawa bekal perjalanan jadi untuk transport dari rumah ke Stasiun Lempuyangan kami memakai jasa GrabCar yang saat itu lagi promo Rp1 (tapi akhirnya kami beri sopirnya sekitar Rp10000 atau Rp20000 gitu), gak apa-apa lah ikhlasin karena udah bantu angkut barang ke dan dari mobilnya. Perjalanan menggunakan kereta memerlukan waktu sekitar 14 jam.

Selanjutnya begitu keluar dari Stasiun Banyuwangi Baru kami langsung menuju jalan raya dan langsung didatengi calo bus. Padahal niat kami mau istirahat dulu makan dan sholat, tapi akhirnya kami malah langsung naik bus ekonomi dengan membayar Rp50000 per orang. Kalau tidak salah bus ini rute Jember (Jawa Timur) -Mengwi (Bali). Alhamdulillah, bus nya gak lama nunggu dan langsung masuk kapal melalui Pelabuhan Ketapang. Beruntung lagi, kami mendapat kapal yang nyaman dengan kursi empuk, ada tempat tidurnya, kafe, dan yang bikin tambah nyaman kapalnya tertutup (ada kaca-kaca penutupnya gitu, jadi angin malamnya gak masuk langsung ke kapal). Sambil nunggu berlayar menuju Pelabuham Gilimanuk, kami rebahan dan menyempatkan untuk makan dan minum sebentar karena perjalanan menyebrang gak butuh waktu lama sekitar satu sampai 1,5 jam. Jadi kenapa pakai bus ekonomi? Ya itu tadi karena udah tterlanjur ditarik-tarik sama calo. Duh!

Kami pun melanjutkan perjalanan dengan bus menuju Terminal Mengwi. Perjalanan membutuhkan waktu sekitar empat jam. Rata-rata kalau memakai bus, penumpang hanya akan diantar sampai ke Terminal Mengwi ini. Alternatif lain bisa juga pakai mobil sewa rombongan, menurut pengalaman adikku dia kena bayar Rp70000 per orang dan diantar sampe tengah Kota Denpasar. Kata ibukku, bus yang ditumpangi ini ngawur sekali karena ngebut dan asal jalan. Untungnya pas momen itu aku tidur dan anakku juga pulas tidur digendonganku. Begitu masuk ke wilayah Bali ternyata kita dicek kelengkapan identitas, saat itu disuruh keluar semua sambil menunjukkan KTP nya, kecuali anak dan ibu yang menggendong anak gak perlu turun. Kasihan, ribet mungkin.

Nah, sampai di Terminal Mengwi ternyata suamiku juga sudah dalam perjalanan mendekati titik kumpul kami. Alhamdulillah, gak perlu lama menunggu deh. Perjalanan lanjut sampai ke tempat tinggal kami sambil sebelumnya mampir dulu makan soto dan minum jeruk anget tengah malam di warung. Sekitar satu jam perjalanan dan makan.

Jadi, secara sederhana rute dan alat transportasinya yaitu :
1. Rumah - Stasiun Lempuyangan pakai GrabCar
2. Stasiun Lempuyangan - Stasiun Banyuwangi Baru pakai KA Ekonomi Sri Tanjung
3. Stasiun Banyuwangi Baru - Pelabuhan Ketapang cukup jalan kaki sekitar 1KM
4. Pelabuhan Ketapang - Gilimanuk pakai kapal feri
5. Pelabuhan Gilimanuk - Terminal Mengwi pakai bus
6. Terminal Mengwi - kos kami pakai mobil kantor

Itu tadi catatan perjalananku, artikel selanjutnya insyallah aku akan bahas tentang memesan tiket kerta api dengan mudah.

Comments

Popular Posts