Tentang Pilihan Sulit

Ada pilihan sederhana di dunia ini yang terkadang kita sulit untuk putuskan. Ibaratnya  seperti ketika diminta untuk memilih antara berlibur ke gunung vs pantai. Mau memilih gunung dengan hawa dingin dan pemandangan hijaunya atau pantai dengan sepoi angin dan pasir putih lembutnya? Pilihan sulit! Hahahaha

Dalam menjalani hidup pasti menemui banyak pilihan yang sulit untuk kita tentukan. Entah karena kita terlalu suka keduanya atau tidak suka sama sekali tapi keadaan membuat kita harus menentukan salah satunya. 
Saat masih tinggal di Jogja, liburan ke pantai adalah tujuanku karena deretan pantai di Gunung Kidul masyallah indah sekali. Sayang perjalanannya cukup jauh kalau dari rumahku yang berlokasi di selatan Monumen Yogya Kembali (Monjali). Jadi untuk ke pantai dengan pasir putih cuma bisa sesekali waktu. Sedangkan ketika aku sudah tinggal di Denpasar, liburan ke pantai adalah tujuan terbaik karena jarak tempat tinggal ke pantai terdekat hanya sekitar 10 sampai 15 menit saja. Bayangkan sedekat itu!

Begitu juga ketika di Jogja, untuk ke arah deretan wisata Gunung Merapi dari rumahku cuma butuh waktu sekitar 45 menit sampai 1 jam. Lebih hemat waktu ketimbang aku yang tinggal di Denpasar lalu liburan ke arah Bedugul di Singaraja membutuhan waktu sekitar 1,5 jam hingga 2 jam itu kalau lancar nggak macet dan nggak ada kendala.

Pantai dan gunung, pilihan sederhana bukan? Tapi terkadang jadi sulit ketika kita sudah menemukan variabel tambahan untuk menentukan, seperti jarak, waktu tempuh, medan dan sebagainya. Dalam hidup ini juga demikian, pilihan sederhana sebatas apakah nanti malam akan masak ayam goreng yang disukai suami dan anak, atau masak telur goreng saja yang gampang mengolahnya. Coba bayangkan, pasti jadi sulit kan mau masak apa nanti malam? Hahahaha

Kita jadi rela masak ayam goreng karena itu favorit keluarga, meninggalkan kemudahan untuk masak telur goreng yang tinggal cemplung aja. Memasak ayam goreng harus marinasi dulu, nggak cukup semenit dua menit, tapi minimal 15 sampai 30 menit biar bumbu meresap. Kalau telur goreng, diceplok aja udah bisa bumbui semenit jadi. Tapi lagi-lagi, pilihan sederhana itu jadi sulit untuk ditentukan dengan cepat karena ada variabel penentu lainnya.

Masyallah, hebatnya manusia diciptakan Allah dengan sempurna sehingga bisa berpikir secara kristis dan solutif. Pilihan sulit pun bisa diatasi dengan mudah dengan mempertimbangkan variabel penentu lainnya, cara otak mengolah data yang didapat menjadi informasi untuk mendukung keputusan, ditambah ingatan manusia yang kuat dan kemampuan manusia untuk cepat beradaptasi membuat pilihan yang sulit bisa segera terpecahkan. Mungkin diantara pilihan sulit itu selain jawaban dari salah satu pilihan, ada jawaban tengah atau netral yang bisa menjadi alternatif untuk sementara.

Oh ya, tak lupa setelah berusaha mempertimbangkan, jangan lupa berdoa menohon kepada Allah SWT diberikan pilihan terbaik. 

Comments

Popular Posts