Pengalaman Mencoba Self Healing Therapy

Masih dalam rangkaian Kelas Habituasi Sahabat Bunda, kali ini peserta diminta untuk mengosongkan ransel emosi melalui self healing therapy. Adapun tahapannya sebagai berikut :
1. Mengawali dengan niat karena Allah SWT, berharap dan bergantung hanya kepada Allah SWT.

2. Melakukan tahapan 4A yaitu :
  • Aware : Menghadirkan kesadaran pada berbagai hal atau apa-apa yang pernah dialami, dari dulu kejadian apa yang bisa menyebabkan kita marah, siapa yang terlibat dst.
  • Accept : Mengakui rasa luka dan ragam gelembung rasa yang tersimpan dihati. Menerima rasa marah, rasa sakit, duka. Tidak perlu menutup-nutupi atau menyangkal. Hambatan dlm proses healing adalah tidak semua orang memiliki keberanian membuka luka juga siap menerima rasa sakitnya. 
  • Allow : Perbolehkan diri kita mengekspresikan berbagai rasa marah,  duka seperti pada tahap accept dan mengalirkannya. 
  • Away : Setelah dialirkan dan dieskpresikan, kita lepaskan rasa marah itu pergi dengan berpasrah sepenuh-penuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk memaafkan semua luka. 
Pada umumnya,  kebanyakan orang ketika mendapatkan luka dia akan berusaha untuk langsung melupakan dan mengalihkan. Dari aware langsung ke away.
(dikutip dari materi yang disampaikan Bunda Neneng Nurhasanah).

3. Menyadari dan mengakui bahwa diri ini terluka dan sedang tidak baik-baik saja.

4. Akses satu peristiwa buruk yang pernah dialami dan paling mengganggu peran kita saat ini.

5. Rasakan emosi yang muncul dengan sangat jujur, lipat gandakan rasa itu lalu alirkan. Tidak disensor atau diperhalus penyampaian pesan atau kalimatnya. Disertai dengan ekspresi yang konkruen yaitu selaras antara jenis emosi yang diucapkan dengan lisan, ekspresi wajah dan bahasa tubuh lainnya.

Sembari melakukan tahapan tersebut di atas, kita dapat menambahkan praktik self healing therapy dengan cara Butterfy Hug Method.

Cara ini cukup efektif untuk sebagian orang, tapi entah kenapa saat ini aku tidak merasakan efek signifikan dari metode Butterfly Hug khususnya. Aku mencoba untuk menganalisis penyebab kenapa metode ini (mungkin) kurang cocok denganku, yaitu :
1. Mungkin aku sudah tidak lagi memiliki ransel emosi dari masa lalu. Jadi, di recall kembali pun masalah masa lalu tidak lagi berpengaruh di masa sekarang.
2. Kalau memahami tahapan 4A yang dijabarkan, selama ini aku merasa sudah melakukannya tanpa menggunakan metode Butterfly Hug. Jadi, selama ini tanpa sadar tahapan 4A ini justru jadi sebuah kebiasaan ketika aku menemui masalah.
Contoh yang saya alami :
  • Tahap Aware : Kehilangan orang yang disayang (Bapak) karena kecerobohanku kurang bisa menjaga makanan bapak.
  • Tahap Accept : Mengakui kesalahan, menyesal, sedih, merasa sangat kehilangan, dan kecewa karena bapak sudah meninggal.
  • Tahap Allow : Menangis selama sebulan ketika mengingat bapak telah tiada, menyalahkan diri sendiri, menyadari bahwa berandai-andai itu tidak boleh dilakukan.
  • Tahap Away : Berpasrah, selalu mendoakan bapak karena doa anak sholeh merupakan amal jariyah yang tidak terputus meskipun sudah meninggal dunia, menyadari bahwa kematian adalah takdir setiap hamba Allah dan tidak dapat diubah ketentuannya.
Alhamdulillah, saat ini kepergian bapak sudah tidak lagi menjadi ganjalan karena masih ada ibuk yang perlu ku jaga, suami dan anak yang menambah syukurku.

3. Sudah menemukan metode lain yang lebih cocok untuk self healing therapy, yaitu dengan expressive writing (menulis jurnal) dan art therapy (menggambar).

Nah, itu tadi sekilas pengalamanku melakukan self healing therapy. Semoga keberkahan dan kebahagiaan selalu menyertai kita semua. Aamiin.

Comments

Popular Posts