Manajemen Diri : Manajemen Emosi - Bagian 1

Materi minggu ke-4 ini beneran bikin aku 
mengenal emosi diri. Materi pertama disampaikan Bunda Okta T. Ambarwati, beliau menjelaskan tentang definisi emosi, ragam emosi positif dan negatif, ciri orang yang memiliki kecerdasan emosi, mencari tahu penyebab emosi, hingga mengibaratkan diri kita sebagai bejana jiwa yang memiliki dua katup, yaitu katup masuk dan katup keluar. Melalui pendekatan bejana jiwa, kita diajak untuk menstabilkan emosi dengan cara menjaga katup masuk untuk tetap terisi hal baik dan positif; menguras bejana jiwa yang sudah terlanjur terisi dengan mengalirkan emosi secara baik/tidak destruktif; serta taubat, kembali kepada Allah SWT karena semua yang terjadi atas kuasa Allah SWT dan atas tanggung jawa diri kita sendiri, hal ini dimaksudkan agar kita dapat menerima keadaan, berpasarah kepada Allah SWT, berempati pada sesama dan tidak mencari-cari kesalahan sekitar kita, fokus pada diri sendiri dan terus berusaha memperbaiki diri. Masyallah. (╥﹏╥)

Materi kedua disampaikan oleh Bunda Neneng Nurhasanah, beliau menyampaikan perihal ransel emosi, kumpulan emosi yang selalu kita bawa memberi beban kehidupan. Beliau mulai menjelaskan tentang delapan masa kehidupan yang turut menyumbang ransel emosi kita mulai dari masa kehamilan hingga masa kematian. Kita berharap ransel emosi hanya akan membawa emosi-emosi positif dalam kehidupan, nyatanya tak jarang emosi negatif juga ikut terbawa. Hal ini disebabkan dua fenomena yang turut menyumbang tabungan emosi yaitu pengasuhan dan pendidikan yang berfokus pada pengasahan kognitif, bukan pada emosional dan spiritual. Padahal jika emosional dan spiritual bagus maka akan mengurangi tekanan emosi di masa mendatang; serta pendidikan yang berorientasi pada standarisasi bukan berbasis pada kemampuan unggul tiap individu. Beliau juga menyampaikan tujuh paradigma dalam pengasuhan yang ternyata hal tersebut tidak tepat seperti tabu jika laki-laki menangis, padahal baik laki-laki atau perempuan menangis merupakan bentuk luapan rasa yang harus dialirkan; hingga melarang marah padahal marah juga salah satu luapan emosi yang harus dialirkan.

Melalui materi ini aku jadi sadar bahwa selama ini ternyata banyak banget bentuk luapan emosi yang kulakukan, baik positif dan negatif. Alhamdulillah, Allah tu sayang banget sama aku, dengan cara ini Allah tegur aku untuk memperbaiki diri, supaya dalam mengasuh anakku dan berbakti pada suamiku aku bisa menjadi yang terbaik. Masyallah Al-hadi.. <3

Oh ya, berikut ini untuk tugas bagian pertama berupa foto pengerajaan tugas.

#habituasisahabatbunda #manajemenemosi

Comments

Popular Posts