Manajemen Diri : Manajemen Emosi - Bagian 2

Pada sub materi kedua ini membahas tentang nafsu amarah berkepanjang yang merupakan salah satu akibat jangka panjang dari ransel emosi yang tidak dituntaskan. Amarah sendiri merupakan perilaku manusia yang didorong oleh perasaan dan pikiran. Kali ini, dibahas amarah dari dua sudut pandang yaitu amarah dari sudut panjang agama Islam dan psikologi.
Amarah dari sudut pandang agama seperti lingkaran setan yang tidak ada ujungnya, menyebabkan matinya akal. Imam Al-Ghazali menyampaikan, "Hati itu ibarat benteng, dan setan adalah musuh yang siap menyerang dan menguasai benteng tersebut. Maka harus menjaga pintu yang dapat dimasuki setan." Rasulullah SAW pernah berpesan, "Jangan marah!" berkali-kali yang maksudnya adalah tidak membiarkan marah menguasai diri sehingga dapat merugikan diri, dan sekitar.

Sedangkan amarah dari sudut pandang psikologi memiliki banyak dampak buruk mulai dari sabotase diri seperti menyalahkan diri sendiri, putus asa berlebihan sampai melukai diri sendiri, naudzubillah min dzalik; hingga dampak lainnya yaitu adiksi pada suatu hal, semisal makanan, alkohol, atau narkoba.

Pada materi sebelumnya juga disampaikan, untuk menahan emosi atau amarah dapat dilakukan seperti sabda Rasulullah SAW yaitu duduk, berbaring, hingga berwudhu. Tak hanya itu, membaca ta'awwudz juga membantu menahan amarah.

Adapaun tugas dan jawaban minggu ke-4 bagian kedua terkait materi nafsu amarah berkepanjangan sebagai berikut :
Apakah masih ada nasfu amarah yang berkepanjangan? Atau apakah masih ada seseorang yang sulit Anda maafkan hingga saat ini?
Alhamdulillah, sampai saat ini tidak ada nafsu amarah berkepanjangan yang saya alami dan tidak ada pula seseorang yang sulit dimaafkan. 

Jika ada kemarahan atau dendam,  berapakah levelnya? 
Level 1 : lemah. 
Level 10 : kuat
Hemm, level dendam 0, sedangkan untuk level kemarahan 1. Alhamdulillah, kalau marah biasanya gak lama. (^_^)

#habituasisahabatbunda #manajemenemosi

Comments

Popular Posts