Obrolan Kami dan Nikmatnya Satu Risol untuk Bertiga

Sore ini nampaknya anakku pulang ngaji lapar sekali.

Katanya tadi nangis karena sepertinya jam pulang lebih cepat kalau hari Jumat, jadi terlambat menjemput, lalu ngambek karena bukan ibuk yang jemput.

Tapi setelah itu lihat ibuknya nyiapin makanan dia langsung bilang, "Waah ibuk baik sekali". Selesai cuci tangan langsung ambil makanannya. Diicip sedikit lalu jempolnya diangkat, "Nah, ini buk yang Hanif suka, mantap." Sambil manggut-manggut kepalanya. "Besok buatin lagi ya buk." Dia makan lahap makanan yang kubuat. Katanya enak. Lalu masih sisa satu dia pesen untuk jangan dimakan. "Jangan dimakan ya buk" Gak berapa lama diambil makanan itu. Hahaha alhamdulillah. 
Tadi dia juga ngeluarin sesuai dari tasnya, "Aku punya sesuatu buk, ini dari Kalman dan Almer tadi di sekolah berbagi lagi".
"Alhamdulillah, risol dan susu Nif."
"Iya buk, risolnya buat ibuk sama ayah deh. Besok aku berbagi juga yaa buk, roti yang kecil-kecil itu."
"Oke. Tadi kamu udah makan Nif? Ini tinggal satu, ibuk minta ya" Lalu kuicip, baru satu gigitan diambil lagi sama Hanif. 
"Aku mau lagi buk, iya tadi sampe habis buk," Dia gigit sebagian, lalu sepotong lagi kulihat segera dikasihkan ayahnya.
"Tumben Nif kamu makan risolnya sampe habis, biasanya ga suka."
"Ini e-nak ba-nget buk. Ini lihat.. Ada nomer hp nya buk." Sambil menunjukkan bungkus risol yang ada labelnya. Maksudnya mungkin kalau pengen lagi suruh beli hubungi nomer tersebut. Hahaha

Ekspresi anakku selalu bikin ketawa kalau dia lagi makan makananya yang dia rasa cocok. Kalimat andalannya adalah "Sumpah, e-nak ba-nget!" Seekspresif itu anaknya soal makanan.

Alhamdulillah~

Oh ya, cerita hari ini bukan tentang profil PAUD dulu ya. Hari ini lagi pengen cerita tentang celoteh anakku. Oh ya, sudah seminggu ini anakku masuk TPQ, sengaja dulu saya tidak langsung daftarkan bareng dengan PPDB TK nya karena kami ingin melihat dulu bagaimana kondisi kemandirian anak kami. Saat hari pertama ngaji Senin, 22 Januari 2024 lalu, begitu melihatku menjemputnya dia langsung bilang, "Ibuk... Hanif senang TPQ nya." Alhamdulillah langsung lega saya dengernya, kekhawatiran saya selama ini hilang sudah. Ternyata TPQ justru membuat anakku makin semangat karena bisa bermain dan bertemu dengan teman-teman baru. Saat pulang kulihat anakku juga saling sapa dengan temannya, bukti bahwa dia menikmati bermain dan belajar di sekolah. Selama perjalanan pulang juga bercerita ngalor ngidul tanpa beban. Alhamdulillah, jadi bisa kusimpulkan Hanif memang menikmatinya. 

Ibuk dan ayah sayang Hanif anak sholeh :)

Comments

Popular Posts