Obrolan Kita Tentang Hewan Hitam Misterius

Kemarin saat pulang sekolah, Hanif juga bercerita tentang apa yang dia lihat saat bermain di sekolah. Dia memberitahuku dengan penuh antusias. "Ibuk.. Ibuk.. Tahu gak, tadi aku lihat sesuatu loh.", ucapnya membuka topik pembicaraan.
"Sesuatu apa itu Nif?", tanyaku sambil menjaga keseimbangan mengemudi dan mendengar jawaban anakku. 
" Tadi aku lihat hewan seperti belut hitam cepat sekali jalannya buk."
"Lihat dimana Nif?"
"Tadi di sekolah buk waktu aku main sama teman-teman."
"Iya di sekolahnya di sebelah mana?"
"Itu dekat perosotan, yang ada karpet-karpetnya buk. Jalannya cepat sekali."
Langsung aku mikir hewan apa hitam begitu jalan cepat. Dia bilang belut, tapi mana ada belut di darat tempat yang terik begini.
"Masa sih belut Nif? Belut itu adanya di tempat berlumpur, gak mungkin ada di tanah kering Nif."
"Tapi itu belut buk, hitam, jalannya cepat sekali."
Aku makin khawatir dengan kata dia yang belut, hitam dan jalan cepat. Aku langsung mikir itu ular berbisa yang warna hitam gitu. Tapi tunggu dulu, kita pastikan lagi ciri-ciri fisiknya. 
"Jalannya bagaimana Nif?"
"Begini buk.." Sambil tangan kanannya melintang ke kanan ke kiri.
"Panjang?"
"Iyaa, panjang kelihatan ekornya cepat jalannya."
"Kadal itu Nif, jalan dia cepat apalagi kalau lagi terancam. Punya kaki?"
"Nggak punya. Itu belut buk." Entah kenapa dia memaksa itu belut, yang menurutku itu aneh.
"Belut itu di lumpur, belut dan ular jalannya zig zag Nif kalau di tanah. Yaudah, Hanif jaga diri ya, waspada jangan main di sana dulu. Kalau perlu Hanif bilang bu guru kalau lihat."
"Iya buk, Hanif berani, teman-temanku gak berani."
"Iyaa bagus, tapi lihat kondisi dulu ya, kalau hewan kelihatan bahaya dan Hanif gak tau jangan coba-coba mendekat."
"Iyaa.."
"Besok anterin ibuk untuk lihat ya."
"Iyaa buk."

Selama perjalanan pulang, lumayan kepikiran takut kalau itu ular berbisa. Tapi aku yakin itu cuma kadal yang beberapa kali aku juga sempat lihat saat jemput Hanif, jalannya juga cepat kan. Sayangnya Hanif bilang gak ada kaki, sedangkan kadal jelas ada kakinya. Duuh kepikiran. Mau bilang bu gurunya untuk waspada, tapi aku harus pastikan dulu gak sih. 

Akhirnya siang ini selepas acara sekolah Hanif, kami berdua mengecek lokasi yang disebut Hanif.
"Ini buk di sini, coba buka karpetnya"
"Ibuk takut Nif, aku cuma geser-geser karpetnya tanpa berani membukanya. 
"Yaah ibuk", dia sedikit kecewa dengan kakinya masih berusaha ikutan menggeser-geser karpet itu.
"Semoga sudah gak ada ya Nif."
"Iya, kemarin Hanif lihat ekornya warna hitam dan jalannya cepat." Diulang terus dia bilang begitu.
"Yaudah coba nanti kita cari tahu di rumah."
"Iya buk, kita lihat google aja bu, cari tahu di sana kelihatan gambarnya kan." Ya Allah anakku paham guna google. Ahahaha

Akhirnya saat sampai di rumah kuperlihatkan beberapa gambar hewan dari google, dari ulang, cacing, belut, sampai kadal. Dia bilang tidak semua. Tapi aku masih merasa itu kadal. Kemudian aku sengaja tutupi gambar kadal itu dan hanya kelihatan ekornya yang panjang. Kemudian dia baru bilang, "Iya buk kayak gitu."
"Oh ini kadal Nif, gak apa. Jangan diganggu ya. Biarin dia lewat."
"Iya."
Siang tadi antara lega dan penasaran masih bercampur, lega karena sepertinya itu kadal. Tapi penasaran karena belum lihat sendiri yang sesuai deskripsi Hanif. Yaa Allah lindungi anakku, teman-teman dan guru Hanif di sekolah. Jauhkan kami semua dari bahaya. Aamiin. 

Comments

Popular Posts