Serunya Belanja di Akhir Pekan

Hari Minggu, harinya kami jalan-jalan sejenak di luar rumah. Biasanya kami bertiga jalan ke pantai, taman kota, atau berkunjung ke suatu tempat. Hal yang pasti, kalau Minggu saya meminimalisir masak sendiri. Mungkin sebagian ada yang menjadikan masak sebagai healing tapi bagi saya berbeda. Bagi saya masak itu hanya sekedar memenuhi kebutuhan nutrisi dan kondisi perut biar kenyang. Daripada masak, saya lebih suka seharian menyetrika pakaian. Apalagi masak sehari sampai 3x set menu berbeda, aduuh nggak banget mohon maaf. Alhamdulillah, suamiku juga nggak menuntut harus masak, meskipun tentu beliau senang jika dimasakin dan saya juga tahu diri ada kalanya masak untuk menunjukkan rasa sayang dan peduli saya kepada anak dan suami, ngirit maksudnya. Hahahaha

Nah, siang jam dua ini kami keluar mencari makan dan berhenti di warung jawa, aku pesan soto makan seporsi berdua sama anakku sedangkan suamiku beli rawon. Tambah sepiring pisang goreng, tempe gembus mendoan, dan dua es teh manis. Kenyang sekali rasanya, alhamdulillah. Selepas dari makan, kami jalan-jalan mampir di supermarket yang baru diresmikan sebulanan lalu. Di sana awalnya cuma pengen muter-muter lihat saja, tapi kalau bawa anak rasanya ya pengen beliin juga. Apalagi lihat anakku yang antusias berjalan mengelilingi bagian per bagian.
"Ibuk ambil keranjangnya buk, ayok ambil dulu buk.", ajak anakku sambil terus matanya mengamati banyak produk di sekelilingnya.
"Oke, ibuk ambilkan, Hanif sama ayah di sini dulu ya."
"Oke." Dan benar saja dia nungguin, setelah berkumpul bertiga lagi. Hanif menarik aku dan ayahnya ke etalase olahan susu, yang dia tuju adalah keju bergambar sapi merah. Dia ambil satu masukkan ke keranjang langsung.
"Ehh lihat dulu ada label halalnya nggak Nif."
"Mmm.. Gatau buk, coba lihat.", kemudian aku mengambilnya lagi dan mencari logo halal yang ku maksud.
"Nif, ini tidak ada label halalnya, coba perhatikan deh. Ganti yang lain aja ya?", tawarku. Dengan berat, dia kembalikan keju tadi lalu mengambil keju lembaran yang sudah berlogo halal. Alhamdulillah, Hanif paham dan tanpa mengeluh. Padahal aku tahu dia sangat penasaran dengan keju kepala sapi merah tadi.
Belanjanya tidak sampai situ saja, kami keliling ke sana kemari mencari jajanan, Hanif dengan semangatnya mengambil, kalau dia ragu dia tanya, ayahnya mengawasi, dan aku memastikan apa yang Hanif ambil sudah berlogo halal dan sesuai budget kami. Masyallah Hanif senang sekali. Terima kasih Hanif sudah paham tentang memilih jajan yang ada logo halalnya dan yang baik. Semoga kelak ini menjadi kenangan indah masa kecil Hanif dan perjalanan berharga menjadi orang tua bagi kami. Aamiin. 

Comments

Popular Posts