Ingin Punya Adik

"Hanif pengen punya adik.. Kok lama sekali buk.", entah sudah berapa kali dia ngomong begitu. Mungkin sejak setahun lalu saat dia mulai mengerti butuh teman di rumah selain ayah dan ibunya ini. Saat tetangga ada yang hamil dulu, dia ikut-ikutan pengen punya adek. Lalu ngomong ke tetangga semua kalau pengen punya adek.
"Ini isinya apa?", sambil menunjuk perut hamil tetangga.
"Ini isinya adek bayi, Hanif."
"Oh, Aku juga mau punya adek."
Tetangga salah paham dikira 'mau punya adek' itu maksudnya akan ada adeknya Hanif lahir/aku hamil. Padahal maksud dia bilang mau itu maksudnya 'ingin punya adek'. Berhari-hari setiap ketemu tetangga bahasannya itu. 

Saat di sekolah ketika ditanggapi obrolan tentang adik. Hanif selalu percaya diri, seakan-akan dia itu mantap pengen punya adek.
"Nanti kalau adeknya lapar, biar Hanif suapin. Kalau ibuk bekerja, biar Hanif yang temani. Hanif bisa.", ucap Hanif mantap.
Nah, semalam, ayahnya mancing-mancing obrolan tentang adek Hanif. Pecahlah tangis Hanif, dia menangis tersedu-sedu mengingat belum punya adik. Kata dia, di kelasnya cuma ada dua yang belum punya adik. Salah satunya Hanif. Dia sedih sekali, sekaligus menahan kesal sampai di membandingkan ke sepupunya yang lebih muda tapi sudah punya adek.
"Fhaza loh masih kecil tapi sudah punya adek. Tapi Hanif malah lama sekali." Ucap Hanif sesenggukan.
"Allah gak sayang sama aku..", sampai dia mengucapkan kalimat seperti itu. "Nggak, Hanif nggak boleh bilang begitu. Allah sayang Hanif, makanya Hanif disuruh menyiapkan diri menjadi kakak. Kataku sambil mengelus-elus rambutnya. Ayah Hanif menahan ketawa karena heran kenapa bisa Hanif sebaper itu. Akhirnya hampir setengah jam kita menenangkannya sampai Hanif malah gantian yang menyuruku jangan diet, tapi pengen badan ibuk seperti dulu lagi, dan segera punya anak lagi. 

Aku dan suami bukannya tak mau memiliki anak lagi, kami sangat ingin, tapi aku sedang berusaha memperbaiki kesehatan tubuhku, memastikan tubuhku ini fit dan hormon-hormon dalam tubuhku kembali normal seperti dulu. Aku juga ingin menjadi ibu hamil yang sehat dan gembira. Bisa mendidik dan mengasuh Hanif dan adik-adiknya Hanif nanti. Bismillah, doakan semoga aku dan suami mampu dan kembali dipercaya oleh Allah SWT. Semoga anakku nanti juga sehat, bertumbuh kembang yang baik dan bahagia. Aamiin. 

Comments

Popular Posts