Istri Bekerja di Luar Rumah

Berkebun dan menyapu halaman??

Bukan, bukan itu maksudku tapi bekerja selain mengurus anak dan suami. Sebenarnya aku malas membahas soal ini karena aku sadar setiap orang punya alasan masing-masing dan itu tidak salah, asalkan suami ridho. Kan?

Masih diliputi perasaan setengah hatiku itu, aku selalu menanyakan kepada diriku apa alasanku bekerja di luar rumah. Dari yang pernah kubaca, 'Jangan jadikan finansial sebagai alasannya, karena kalau suamimu masih bekerja kesannya suamimu tidak bisa mencukupi hak finansialmu. Begitu juga, suami jangan rendah diri dengan mengatakan biar istri bisa jajan pakai uang sendiri, kesannya pasrah dan abai sama kewajiban memberi nafkah kepada istri'.
Pada dasarnya aku setuju, karena hal tersebut bisa jadi sumber perpecahan rumah tangga, seperti membuka aib, terkesan tidak kompak dan akur, serta jadi bahan gunjingan orang lain. Sebaiknya jika memang diijinkan suami untuk kerja ya, jawab saja suamiku ridho dan mendukung. Beres. Tapi rata-rata sih pingin tahu drama dibaliknya. Entah karena pingin bantu suami, kebutuhan makin banyak, atau apa lah yang sesungguhnya gak perlu lah orang lain tahu.

Di sisi lain, memang terkadang kita butuh didengar alasan mengambil langkah besar dalam hidup. Rasanya lega jika mereka tahu dan memahami maksud serta tujuan kita, tanpa menghakimi tentunya. Aku pribadi sengaja masih diam karena bagiku ini urusanku dan keluargaku. Mereka boleh memberi nasehat dan pendapat, tapi yang menjalani kan aku, jadi ya hanya akan mendengar yang bijak saja.

Pendapatku secara umum gak masalah istri bekerja di luar rumah asalkan suami mengijinkan dan bisa menjaga diri. Bahagia loh bisa berkarya di dalam dan luar rumah. Wanita mampu. Katanya istri jadi kurang ajar dan suami jadi keenakan kalau istri bisa menghasilkan uang sendiri. Hmmm.. Nggak juga tergantung orangnya. Aku pribadi nggak mau begitu. Aku harus hormat dan tetap menjadikan suamiku sebagai pencari nafkah bagi keluargaku. Aku ingin tetap bisa menjadi istri yang taat untuk suamiku dan ibu yang penyayang untuk anak-anakku kelak. Aamiin.

Ketika aku bisa bekerja di luar rumah, aku bisa lebih merasa percaya diri, karena aku merasa memiliki 'pegangan' untukku sendiri, mungkin karena latar belakangku dari keluarga yang kurang mampu jadi memiliki penghasilan sendiri dan keuangan stabil adalah keinginanku sejak dulu. Aku juga melihat ibukku yang tetap bekerja dengan berjualan meskipun dulu bapakku sudah memberikan nafkahnya. Aku juga melihat ibu mertuaku yang juga berusaha mencari tambahan penghasilan dengan berjualan kecil-kecilan meskipun bapak mertuaku juga sudah memberikan nafkahnya. Ya, kurasa aku sebagai wanita dan anak pertama dari keluarga yang memiliki latar belakang ekonomi bawah pastinya masih ingin bercita-cita 'merdeka finansial' tidak terlalu bergantung pada penghasilan suami saja, meskipun sudah cukup. Sungguh berat memutuskan bekerja atau tidak saat itu, mengingat anakku masih kecil. Yah, sekarang aku bekerja sudah hampir empat tahun, semoga berkah selalu. Aamiin. 

Comments

Popular Posts